KOMPAS.com - Selain dikenal sebagai seorang
presenter olahraga di televisi, Lucy Wiryono ternyata populer sebagai
pengusaha kuliner. "Awalnya ide usaha ini dicetuskan oleh suami saya,
Afit Dwi Purwanto, karena dia sangat suka makan steak wagyu," ungkap
Lucy Wiryono dalam acara talkshow Femme Talks, di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (16/06/2012) lalu.
Kesukaan
sang suami menyantap wagyu ternyata harus dibatasi karena harga seporsi
steak wagyu yang sangat mahal. Akhirnya mereka memutuskan untuk membuka
sebuah warung steak wagyu bernama Holycow Steakhouse by Chef Afit di
daerah Senopati, Jakarta Selatan. Lucy mengungkapkan, tujuannya membuka
warung steak ini untuk memperkenalkan steak wagyu dengan harga yang
lebih terjangkau, namun rasanya tak kalah dengan steak di restoran.
Namun,
membuka dan mempertahankan sebuah bisnis tidaklah mudah. Ia menyadari
bahwa untuk sukses berbisnis ada banyak hal yang harus diperhatikan.
"Berbisnis bukan sekadar punya ide usaha dan passion semata,
tetapi juga harus punya gambaran yang jelas tentang tujuan bisnis dalam
jangka panjang," tukasnya. Berikut beberapa tujuan bisnis yang dilakukan
Lucy saat membangun warung steaknya.
1. Menjadi berkat untuk orang lain
Bagi
Lucy, berbisnis bukan sebuah cara untuk memperkaya diri dan mendapatkan
keuntungan diri sendiri. Tujuan lain yang lebih mulia adalah memberikan
manfaat dan berkat untuk orang lain. "Bisnis tidak akan sukses jika
kita bekerja sendiri. Kita membutuhkan karyawan yang selalu siap untuk
membantu kita untuk maju, dan pada akhirnya membantu untuk mendapatkan
keuntungan," jelasnya.
Pemilik dengan karyawan dapat menciptakan
hubungan timbal-balik yang saling menguntungkan. Dengan berbisnis, Anda
bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang di sekitar yang kurang
beruntung, selain itu para karyawan pun akan membantu Anda untuk
menjalankan usaha. "Karyawan saya adalah aset saya, maka saya juga ingin
membantu mereka untuk mendapatkan kehidupan yang layak, karena mereka
sudah bekerja keras membantu usaha saya. Itu tujuan saya untuk
berbisnis," ungkapnya.
Tujuan bisnis yang tak semata-mata berfokus
pada keuntungan juga akan membantu Anda untuk memiliki mental dan
semangat yang lebih besar untuk bangkit ketika mengalami kegagalan.
2. Bisnis punya banyak sisi
Bisnis
bukan hanya tentang konsep karyawan dan pelanggan. "Bisnis punya banyak
sisi yang bisa diikuti untuk mendukung perkembangan usaha," tukasnya.
Jangan hanya terpaku untuk mencari jalan dalam menyejahterakan karyawan
dan memuaskan pelanggan, tetapi bukalah juga pikiran dan pandangan untuk
melihat kondisi lingkungan.
Baginya, bisnis juga bisa berhubungan
dengan lingkungan alam, lingkungan sekitar lokasi usaha, dan lainnya.
Anda harus terbuka tentang pandangan pada alam, misalnya bagaimana cara
membuat lingkungan tetap hijau dan bersih dari sampah atau limbah usaha.
Selain itu, kepekaan pada kondisi sosial di sekitar lokasi usaha juga
sangat dibutuhkan, misalnya untuk ikut berpartisipasi saat lingkungan
sekitar lokasi usaha sedang mengadakan kerja bakti dan lain-lain.
"Kita
tidak bisa cuek dengan lingkungan. Sebisa mungkin saling memberikan hal
yang positif dan baik bagi semua aspek yang berhubungan dengan bisnis,
sekecil apapun," sarannya.
3. Bekerja dengan hati
Semua
pekerjaan tidak akan berhasil dengan baik jika Anda tidak melakukan
pekerjaan dengan hati yang tulus dan ikhlas. Sebagai seorang pimpinan
usaha, Anda tidak akan bisa memaksa karyawan untuk bisa bekerja dengan
hati jika Anda sendiri tidak melakukannya. Menurut Lucy, untuk membuat
karyawan mampu bekerja dengan hati, Anda tidak perlu memaksanya dengan
berbagai aturan yang dibuat.
"Cukup perhatikan dan sayangi mereka
dengan tulus. Selain itu berikan juga contoh kepada mereka, tunjukkan
bahwa Anda juga bekerja sepenuh hati tanpa mengeluh," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar